BuletinKepri.com, Tanjungpinang – Di tengah hiruk-pikuk kota yang semakin padat, ada sekelompok orang yang dengan penuh semangat menanam bibit pohon di sebuah sudut Kelurahan Sidomulyo, Tanjungpinang Timur. Aksi yang tampak sederhana ini ternyata membawa harapan besar bagi kelestarian lingkungan dan masa depan generasi muda.
Hari itu, sejumlah penggiat lingkungan dari berbagai stakeholder berkumpul untuk merayakan Hari Bumi dengan cara yang berbeda. Mereka terdiri dari pengurus PWNU Kepri, anggota kepolisian yang diwakili oleh Babinsa, Karang Taruna serta para warga RT/RW setempat. Namun, yang membuat acara ini lebih istimewa adalah keterlibatan warga yang turun langsung, menanam berbagai jenis pohon, mulai dari matoa, mangga, hingga alpukat.
Di bawah terik matahari, suasana kekeluargaan sangat terasa. Warga, terutama para generasi muda, bersemangat menanam bibit pohon di halaman rumah masing-masing. Sebuah pemandangan yang semakin langka di tengah kesibukan kota yang terus berkembang.
Penggiat Lingkungan yang juga Wakil Sekretaris PWNU Kepulauan Riau, Nanang Rohendi, turut hadir dalam kegiatan ini. Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa kegiatan menanam pohon memiliki nilai spiritual yang mendalam dalam agama Islam. “Menanam pohon adalah sebuah ibadah. Barang siapa yang menanam pohon, maka pohon itu akan tumbuh ranting dan dedaunan yang akan bertasbih kepada Allah. Pahala dari tasbih itu akan mengalir kepada si penanam pohon,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Pernyataan ini bukan hanya sebagai dorongan moral, tetapi juga sebagai pengingat bahwa alam dan ibadah dapat berjalan seiring. Menanam pohon bukan hanya soal menciptakan lingkungan yang lebih hijau, tetapi juga menjaga hubungan harmonis dengan alam sebagai bagian dari tanggung jawab umat manusia.

Namun, tujuan utama dari aksi penanaman pohon ini lebih dari sekadar ibadah atau penghijauan semata. Nanang menekankan bahwa ini adalah bentuk pendidikan lingkungan untuk generasi muda. “Lingkungan yang banyak ditumbuhi pohon akan menciptakan suasana yang asri dan udara yang segar. Ini adalah upaya kami untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam sejak dini,” tambahnya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Warga yang turun langsung menanam pohon diharapkan menjadi contoh bagi komunitas lain agar turut serta dalam pelestarian alam. Dengan cara ini, penanaman pohon bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah gerakan yang dapat menginspirasi banyak orang.
“Peliharalah alammu, lindungi, dan lestarikan,” pesan Nanang, mengingatkan pentingnya menjaga alam untuk generasi yang akan datang.
Hari itu, di Kelurahan Sidomulyo, bukan hanya pohon yang ditanam, tetapi juga rasa cinta dan tanggung jawab terhadap bumi yang kita pijak. Dengan setiap bibit pohon yang tumbuh, ada harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan lebih baik.