BuletinKepri.com, Tanjungpinang – Jalan Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang telah berubah menjadi destinasi wisata seiring rampungnya revitalisasi dan pedestrian median jalan gerbang masuk lewat jalur udara ke ibukota Provinsi Kepulauan Riau ini.
Cobalah datang ke Jalan Bandara RHF Tanjungpinang. Khususnya pada sore hari, jalan menuju bandara yang sebelumnya bernama Bandar Udara Kijang ini ramai oleh aktivitas warga: berolahraga, atau sekadar duduk di bangku-bangku yang tersusun hampir di sepanjang jalan tersebut. Begitu juga saat hadi Sabtu dan Minggu pagi, kawasan ini kini selalu ramai.
Tidak sedikit pula warga terlihat berfoto dengan latar belakang ikon kawasan tersebut. Ya, dalam proyek revitalisasi dan pedestrian median Jalan Bandara Internasional RHF tahap pertama, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun berbagai fasilitas serta sejumlah ikon di kawasan tersebut.
Bangunan yang menjadi ikon di kawasan ini diantaranya berupa replika Bulang Linggi, sebuah kapal perang legenda bangsa Melayu sepanjang enam meter dan lebar empat meter. Replika kapal berdiri kokoh di media jalan, dilengkapi dengan dua layar, rumah di bagian buritan, tujuh perisai, serta bendera hula-hula.
Selain itu, di kawasan ini juga dilengkapi berbagai ornamen lainnya, seperti nama tujuh kabupaten dan kota yang ada di Kepulauan Riau, serta perak pernik lain yang menjadikan kawasan ini indah dan juga nyamaman.
Pedestrian menjadikan median Jalan Bandara Internasional RHF juga sangat nyaman bagi warga berkunjung ke sini. Jalur cukup lebar yang ditata rapih di median jalan membuat nyaman bagi pejalan kaki sekaligus berolahraga. Joging misalnya.
Guna menjadikan kawasan ini kian nyaman, Pemerintah Provinsi Kepri juga menanam pohon pinang yang menjadi latar belakang penamaan Kota Tanjungpinang.
“Tanjungpinang dinamai karena kota ini dulunya terdapat banyak pohon pinang di tanjung-tanjung. Makanya di sepanjang jalan ini ditanam pohon pinang untuk mempertegas identitas kota ini,” ujar Ansar Ahmad, Gubernur Kepulauan Riau dalam kesempatan melaksanakan kunjungan akhir Desember 2022 lalu.
Di antara pohon pinang yang akan menjadikan kawasan Jalan Bandara Internasional RHF lebih asri ini juga ditanam pohon bunga tanjung.
“Supaya semakin lengkap. Pohon tanjung dan pohon pinang,” tambah Ansar.
Wajah Ibukota Sekaligus Destinasi Wisata
Kendati revitalisasi median dan pedestrian Jalan Bandara Internasional RHF tahap pertama ini telah rampung, namun peresmian penggunaan sarana dan prasarana yang ada di kawasan ini baru akan dilaksanakan pada tahun 2023 ini.
Gubernur Ansar Ahmad menegaskan jika penataan kawasan Jalan Bandara Internasional RHF Tanjungpinang menjadi salah satu proyek strategis penataan kawasan ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Selain menjadikan Jalan Bandara Internasional RHF sebagai wajah ibukota, kawasan ini diharapkan juga menjadi alternatif destinasi wisata baik bagi pendatang maupun warga Tanjungpinang.
“Diharapkan Jalan Bandara RHF ini akan memberi kesan bagi siapa saja yang datang ke Tanjungpinang. Dengan dijadikannya kawasan ini sebagai destinasi, tentu akan berdampak kepada peningkatan kunjungan yang muaranya dapat mendongkrak perekonomian masyarakat,” papar Ansar.
Di tahun 2023 ini, Pemprov Kepri kembali melaksanakan pembangunan dalam rangka peningkatan penataan kawasan jalan Bandara RHF.
“Pembangunan harus dilanjutkan karena jalan harus dioverlay sebaik mungkin,” ucap Ansar.
Tahun 2023 ini Pemprov Kepri melalui Dinas PUPR akan melaksanakan penataan lampu, serta penambahan beberapa aksesori di antaranya berupa tanjak berukuran besar dan keris.
Ansar menginginkan Jalan Bandara Internasional RHF Tanjungpinang ini menjadi ikon, menjadi kebanggaan Kepulauan Riau. Dengan ini Ansar mengingatkan agar semua pihak: masyarakat dan segenap instansi terkait, dapat menjaga, mengedepankan kepedulian menjadikan kawasan ini tetap asri dan nyaman.
“Sehingga kawasan ini betul-betul menjadi destinasi yang dapat menarik orang banyak datang, sehingga dapat membuat perekonomian masyarakat meningkat,” tutup Ansar.
Sejak pedestrian dan penataan median jalan Bandara RHF tahap pertama rampung, kawasan ini menjadi ramai. Bahkan hingga malam hari. Aktivitas ekonomi di kawasan ini semakin bergeliat. Aktivitas perdagangan mikro dan menengah bertumbuh. Demikian pula jasa. Ini terlihat dari ramainya toko-toko menjual makanan yang sesak oleh pengunjung. Khususnya pada sore dan malam hari. (*)